Tampilkan postingan dengan label Database. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Database. Tampilkan semua postingan

Cara Mengaktifkan .NET Framework 3.5 di Windows 8/8.1 Secara Offline Menggunakan DVD Installer

Sabtu, Juni 20, 2015 0
Mengaktifkan Net Framework 3.5 di Windows 8/8.1 Secara Offline - Setelah kita selesai menginstal windows 8 atau 8.1, biasanya yang kita lakukan adalah menginstall beberapa software pendukung lainnya yang dibutuhkan. Ketika ingin mengintal software pendukung, sering kita temui beberapa software meminta untuk diinstalkan .NET Framework


Secara default windows 8 ataupun windows 8.1 sebenarnya sudah terinstall .NET Framework 4.5. Tetapi beberapa aplikasi memerlukan versi spesifik dari .NET Framework, misalnya seperti .NET Framework 3.5. Pada artikel ini, Penulis coba berbagi cara mengaktifkan .NET Framework 3.5 pada windows 8 dan 8.1. Yang kita perlukan adalah DVD installer windows tersebut, jadi tidak memerlukan koneksi internet (offline).


Berikut cara mengaktifkan .NET Framework 3.5 pada windows 8 dan 8.1


1. Masukan terlebih dahulu CD/DVD installer windows 8/8.1. Jika kamu memiliki file ISO-nya, bisa langsung di-mount saja. Fitur .NET Framework 3.5 ini terdapat pada folder D:\sources\sxs. (D adalah drive tempat DVD windows di-mounting)




2. Kemudian cari program command prompt, lalu buka menggunakan Run as administrator.




3. Setelah terbuka jendela commend prompt, jalankan perintah Dism.exe /online /enable-feature /featurename:NetFX3 /All /Source:D:\sources\sxs /LimitAccess, lalu tekan Enter (D adalah drive tempat DVD windows di-mounting). Tunggulah prosesnya beberapa saat.




4. Setelah selesai prosesnya, akan ada notifikasi The operation completed successfully.



5. Untuk mengecek apakah .NET Framework 3.5 sudah terinstall atau belum, Anda bisa membuka Windows Features. Buka Control panel > Programs, lalu klik Turn windows features on or off.


Setelah itu akan terbuka jendela Windows Features. Disini kamu akan melihat pada opsi .NET Framework 3.5 sudah ada cekbox-nya, ini menandakan .NET ramework 3.5 sudah terinstal.





Sangat mudah yah cara mengaktifkannya. Sekarang kamu bisa mengisntall aplikasi apa saja yang memerlukan dukungan dari .NET Framework 3.5. 

Manajemen database owner (user)

Jumat, Juni 19, 2015 0
Pengguna database pada MySql  dapat diatur kewenangannya melalui pengaturan pada  tabel : user dari database MySql (bawaan sistem).

Pengaturan ini diatur oleh database administrator (sering disingkat : admin). Admin memiliki kewenangan yang sangat luas.

Field/parameter yang terdapat tabel user adalah

-          Host. Menyatakan nama host, yakni tempat Database berada, bila database server (MySql) berada dalam 1 sistem komputer dengan PHP maka disebut dengan ‘localhost’ atau IP address 127.0.0. artinya database tidak harus satu komputer dg script php. Bila database di komputer lain  untuk koneksi gunakan IP Address komputer tersebut.
-           User, yaitu nama pemakai,misal : guntara, suhadi, dll
-          Password, yakni password untuk user tersebut
-          Select_priv, pemakai dapat melakukan perintah SELECT. Bila “Y” dapat melihat isi tabel bila “N”, tidak.
-          Update_priv, pemakai dapat melakukan pengubahan data (SQL: UPDATE…. )
-          Delete_priv, pemakai dapat menghapus record (DELETE …)
-          Create_priv, pemakai dapat menciptakan database/tabel baru (misal : CREATE DATABASE/TABLE..)
-          Drop_priv, pemakai dapat menghapus database/tabel (DROP …
-          Alter_priv, pemakai dapat mengubah strtuktur tabel
-          dll  yg diguanakan untuk kewenangan lebih lanjut

untuk mengubah kewenangan pada tabel user digunakan perintah2 SQl yang sudah ada, melalui form yg sudah disiapkan oleh Admin atau langsung ke tabel (back door)

Langkah pengaturan manajemen user
- menggunakan command line
[1]       aktifkan MysqL
[2]       tulis pada prompt
MySql=> INSERT INTO USER(host,user,password,)
VALUES(“localhost”,”guntara”,password(guntara));
MySql=>FLUSH PRIVILEGES

- menggunakan editor (PHPMyAdmin/MySqlFront)
[1]       aktifkan editor
[2]       klik database mysql
[3]       klik tabel user, akan muncul sturktur tabel user
[4]       klik browse, akan muncul isi tabel, untik melihat daftar user yang ada
[5]       klik Insert. Untuk memasukkan user baru.
[6]       agar pengaturan user dapat diproses pada SQL command tulis : FLUSH PRIVILEGES, atau direstart ulang MySql-nya.



Database Penjualan Barang

Jumat, Juni 19, 2015 0

Penjelasan Relasi Tabel:


  1. Tabel Grup dengan tabel Produk memiliki relasi one to many, artinya setiap grup dapat memiliki lebih dari satu produk. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Grup, dimana di dalam tabel Grup sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Produk memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  2. Tabel Produk dengan tabel Barang memiliki relasi one to many, artinya setiap produk dapat memiliki lebih dari satu macam barang. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Produk, dimana di dalam tabel Produk sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Barang memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  3. Tabel Barang dengan tabel Penjualan_Detail memiliki relasi one to many, artinya setiap barang dapat dijual lebih dari satu kali. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Barang, dimana di dalam tabel Barang sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Penjualan_Detail memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  4. Tabel Barang dengan tabel Pemesanan_Detail memiliki relasi one to many, artinya setiap barang dapat dibeli lebih dari satu kali dari pemasok. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Barang, dimana di dalam tabel Barang sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Pemesanan_Detail memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  5. Tabel Pemesanan dengan tabel Pemesanan_Detail memiliki relasi one to many, artinya setiap transaksi Pemesanan barang dapat memiliki lebih dari satu detail transaksi Pemesanan. Field penghubung antar tabelnya adalah No_Nota_Pesan, dimana di dalam tabel Pemesanan sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Pemesanan_Detail memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  6. Tabel Pembelian dengan tabel Pemsanan memiliki relasi one to one, artinya setiap transaksi pemesanan barang hanya memiliki satu transaksi pembelian. Field penghubung antar tabelnya adalah No_Nota_Pesan, dimana di dalam tabel Pemesanan sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Pembelian memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  7. Tabel Penjualan dengan tabel Penjualan_Detail memiliki relasi one to many, artinya setiap transaksi penjualan barang dapat memiliki lebih dari satu detail penjualan. Field penghubunng antar tabelnya adalah No_Nota, dimana di dalam tabel Penjualan sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Penjualan_Detail memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  8. Tabel Pemasok dengan tabel Pemesanan memiliki relasi one to many, artinya setiap pemasok dapat memiliki lebih dari satu transaksi Pemesanan barang. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Pemasok, dimana di dalam tabel Pemasok sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Pemesanan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  9. Tabel Pelanggan dengan tabel Penjualan memiliki relasi one to many, artinya setiap pelanggan dapat memiliki labih dari satu transaksi penjualan barang. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Pelanggan, dimana di dalam tabel Pelanggan sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Penjualan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  10. Tabel Barang dengan tabel Retur_Pemesanan memiliki relasi one to many, artinya setiap barang dapat dilakukan retur kepada pemasok lebih dari satu kali. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Barang, dimana di dalam tabel Barang sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Pemesanan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  11. Tabel Barang dengan tabel Retur_Penjualan memiliki relasi one to many, artinya setiap barang dapat dilakukan retur oleh pelanggan lebih dari satu kali. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Barang, dimana di dalam tabel Barang sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Penjualan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  12. Tabel Pemasok dengan tabel Retur_Pemesanan memiliki relasi one to many, artinya pihak toko dapat melakukan lebih dari satu kali pengembalian (retur) barang kepada pemasok. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Pemasok, dimana di dalam tabel Pemasok sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Pemesanan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  13. Tabel Pelanggan dengan tabel Retur_Penjualan memiliki relasi one to many, artinya pelanggan dapat melakukan lebih dari satu kali pengembalian (retur) barang kepada toko. Field penghubung antar tabelnya adalah Kode_Pelanggan, dimana di dalam tabel Pelanggan sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Penjualan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  14. Tabel Pengguna dengan tabel Pemesanan memiliki relasi one to many, artinya setiap pengguna dapat melakukan lebih dari satu kali transaksi Pemesanan. Field penghubung antar tabelnya adalah UserID, dimana di dalam tabel Pengguna sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Pemesanan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  15. Tabel Pengguna dengan tabel Penjualan memiliki relasi one to many, artinya setiap pengguna dapat melakukan lebih dari satu kali transaksi penjualan. Field penghubung antar tabelnya adalah UserID, dimana di dalam tabel Pengguna sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Penjualan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  16. Tabel Pengguna dengan tabel Retur_Pemesanan memiliki relasi one to many, artinya setiap penggua dapat melakukan lebih dari satu kali transaksi retur Pemesanan. Field penghubung antar tabelnya adalah UserID, dimana di dalam tabel Pengguna sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Pemesanan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).
  17. Tabel Pengguna dengan tabel Retur_Penjualan memiliki relasi one to many, artinya setiap pengguna dapat melakukan lebih dari satu kali transaksi retur penjualan. Field penghubung antar tabelnya adalah UserID, dimana di dalam tabel Pengguna sebagai kunci utama (primary key) dan di dalam tabel Retur_Penjualan memiliki posisi sebagai kunci tamu (foreign key).




Akses Database MySQL dari host Komputer lain

Jumat, Juni 19, 2015 0

Pada pembahasan kali ini saya akan menjelaskan cara mengakses mysql server yg ada di beda komputer. Mysql defaultnya tidak mengizinkan user lain mengakses di luar pc yang di install, oleh karena itu untuk mengakses database mysql server itu sendiri dari luar host, kita harus merubah sedikit pengaturan mysql itu sendiri ( my.cnf ). dan menambah kan pengaturan di iptables. Adapun caranya sebagai berikut :
1. Pertama kita perlu mengedit file konfigurasi mysql untuk menerima dan mengikat koneksi remote ke server Anda. Cara melakukan ini dengan mengedit file my.conf Anda yang terletak pada sistem unix di / etc / my.conf atau / etc / mysql / my.conf.
Contoh Jalankan melalui terminal :
vmlokal@hobit:~$ sudo nano /etc/mysql/my.cnf
lalu rubah bind-address default (127.0.0.1) di ganti dengan ip eth0 anda ( sesuaikan dengan ip local area network anda.
Contoh :
# Instead of skip-networking the default is now to listen only on
# localhost which is more compatible and is not less secure.
bind-address = 10.10.3.2
Setelah itu simpan lalu restart service mysql-server anda.
Contoh di ubuntu :
vmlokal@hobit:~$ sudo /etc/init.d/mysql restart
2. Sekarang kita buat konfigurasi remote untuk mysql, kita harus memberikan akses ke server ini ke mesin lain.
Contoh :
mysql -uroot -pMyPass
CREATE DATABASE mydb;
# Grant permission to root from any host:
GRANT ALL PRIVILEGES ON * . * TO root@’%’ IDENTIFIED BY ‘MyPASSWORD’;
3. Sekarang pengguna root telah diberikan akses dari host manapun, sekarang tambahkan iptables untuk port 3306 untuk menerima masukkan dari luar host.
Contoh login via root :
/sbin/iptables -A INPUT -i eth0 -p tcp –destination-port 3306 -j ACCEPT
4. Setelah itu kita coba dengan mysql application client untuk mencoba test koneksi dari luar host, di sini saya menggunakan navicat sebagai mysql application client.